Minggu, 25 November 2012

PERAN BK DALAM PROSES BELAJAR DAN PEMBELAJARAN



A. PENDAHULUAN
1.         Latar Belakang Masalah
                 Sekolah merupakan lembaga formal yang berfungsi membantu khususnya orang tua dalam memberikan pendidikan kepada anak-anak mereka. Sekolah memberikan pengetahuan, keterampilan, kemandirian dan sikap kepada anak didiknya secara lengkap sesuai dengan yang mereka butuhkan. Dalam hal ini tidak hanya guru yang ikut berperan aktif dalam tujuan pendidikan disekolah tetapi konselor juga ikut serta dalam kegiatan pendidikan.
                 Dalam proses pembelajaran siswa setiap guru mempunyai keinginan agar semua siswanya dapat memperoleh hasil belajar yang baik dan memuaskan. Harapan tersebut seringkali kandas dan tidak bisa terwujud, karena banyak siswa tidak seperti yang diharapkan. Maka sering mengalami berbagai macam kesulitan dalam belajar. Untuk mengatasi hal tersebut, diperlukan adanya kerjasama antara siswa, kepala sekolah, guru, guru pembimbing (BK) dan orang tua. Dalam hal ini peran BK lebih penting karena lebih bisa memahami keadaan diri siswa.

2.  Identifikasi Masalah
                 Banyak masalah yang dihadapi dalam proses belajar dan pembelajaran terutama kesulitan belajar siswa diantaranya:
1.        Hasil belajarnya rendah, dibawah rata-rata kelas
2.        Hasil yang dicapai tidak seimbang dengan usaha yang dilakukannya.
3.        Menunjukkan sikap yang kurang wajar, suka menentang, dusta, tidak mau menyelesaikan tugas-tugas dan sebagainya.
4.        Menunjukkan tingkah laku yang berlainan seperti suka membolos, suka mengganggu teman dan sebagainya.
5.        Kemampuan Rendah (slow learner)
6.        Materi belajar terlalu rendah
7.        Bakat dan minat tidak sesuai

3.  Pembatasan Masalah dan Perumusan Masalah
                 Dari sekian permasalahan yang ada tidak mungkin penulis dapat membahasnya secara keseluruhan, karena mengingat kemampuan yang ada baik intelektual, biaya dan waktu yang dimiliki penulis sangat terbatas. Maka penulis perlu memberikan batasan-batasan masalah. Pembatasan masalah diperlukan untuk memperjelas permasalahan yang ingin dipecahkan.
                  Oleh karena itu, penulis memberikan batasan sebagai berikut :
Dari berbagai permasalahan siswa dalam belajar, maka, bimbingan dan konseling dapat memberikan layanan dalam bentuk bimbingan belajar, bimbingan sosial, bimbingan dalam mengatasi masalah-masalah pribadi. Adapun penyebab dari kesulitan belajar adalah kurangnnya motivasi belajar, kelambatan dalam perkembangan mental, dan kurangnya perhatian pada siswa cepat belajar (siswa cerdas).

B.  PERMASALAHAN
Dalam proses pembelajaran siswa setiap guru mempunyai keinginan agar semua siswanya dapat memperoleh hasil belajar yang baik dan memuaskan. Harapan tersebut seringkali kandas dan tidak bisa terwujud, karena banyak siswa tidak seperti yang diharapkan. Maka sering mengalami berbagai macam kesulitan dalam belajar. Sebagai petanda bahwa siswa mengalami kesulitan dalam belajar dapat diketahui dari berbagai jenis masalah sebagai berikut :
1.             Hasil belajarnya rendah, dibawah rata-rata kelas
2.             Hasil yang dicapai tidak seimbang dengan usaha yang dilakukannya.
3.             Menunjukkan sikap yang kurang wajar, suka menentang, dusta, tidak mau menyelesaikan tugas-tugas dan sebagainya.
4.             Menunjukkan tingkah laku yang berlainan seperti suka membolos, suka mengganggu teman dan sebagainya.
5.             Kemampuan Rendah (slow learner)
6.             Materi belajar terlalu rendah
7.             Bakat dan minat tidak sesuai

B. PEMBAHASAN
Peran Bimbingan Dan Konseling Dalam Mengatasi Masalah Belajar
                    Bimbingan dan Konseling merupakan komponen pendidikan dan salah satu pendekatan untuk membantu siswa dalam mengatasi masalah-masalah yang dihadapi disekolah salah satunya adalah masalah belajar.
Dari permasalahan belajar siswa, kondisi sebagaimana dikemukakan diatas, maka bimbingan dan konseling dapat memberikan layanan dalam bimbingan belajar, bimbingan sosial, bimbingan dalam mengatasi masalah-masalah pribadi.
v  Bimbingan belajar
Bimbingan ini dimaksudkan untuk mengatasi masalah-masalah yang  berhubungan dengan kegiatan belajar baik di sekolah maupun di luar sekolah. Bimbingan ini antara lain meliputi:
1.      Cara belajar, baik secara  kelompok ataupun individual
2.      Cara bagaimana merencanakan waktu dan kegiatan belajar seperti: membuat jadwal antara belajar dengan kegiatan yang lain, mempelajari pelajaran sebelum dibahas disekolah.  
3.      Efisiensi dalam menggunakan buku-buku pelajaran, seperti: raji membaca referensi (buku, majalah, surat kabar dan internet)
4.      Cara mengatasi kesulitan-kesulitan yang berkaitan dengan mata pelajaran    tertentu, dengan cara seperti: berdiskusi dengan teman atau bertanya kepada guru apabila ada materi yang kurang dipahami, mengikuti les pelajaran diluar jam sekolah, ataupun mengikuti les privat.
5.      Cara, proses dan prosedur tentang mengikuti pelajaran, seperti: berdoa sebelum belajar, tanamkan sikap ikhlas untuk belajar, mengikuti semua mata perlajaran yang diprogramkan,memperhatikan dan mendengarkan guru disaat menerangkan pelajaran dan mencatatnya, berpartisipasi secara aktif dalam proses belajar dikelas, mengerjakan tugas sesuai dengan waktunya.
6.      Cara mengatur lingkungan, seperti: menentukan rempat belajar yang tepat, menghindari hal-hal yang mengganggu belajar, mengatur tempat belajar,mengatur bahan-bahan belajar, mengembangkan sikap positif, memulai belajar, latihan konsentrasi, belajar menghargai waktu.
Di samping itu layanan bimbingan dan konseling mempunyai peranan penting untuk membantu siswa, antara lain dalam hal:
1.      Mengenal diri sendiri dan mengerti kemungkinan adanya kejadian yang terjadi pada  mereka, baik sekarang maupun yang akan datang.
2.      Mengatasi masalah pribadi yang mengganggu belajarnya. Misalnya masalah pergaulan remaja, masalah ekonomi, masalah hubungan dengan orang tua/keluarga dan sebagainya.
v  Bimbingan sosial
Dalam proses belajar dikelas siswa juga harus mampu menyesuaikan diri dengan kehidupan kelompok. Bimbingan sosial ini dimaksudkan untuk membantu siswa dalam memecahkan dan mengatasi kesulitan-kesulitan yang berkaitan dengan masalah sosial, sehingga terciptalah suasana belajar mengajar yang kondusif. Dengan maksud sebagai berikut:
1.      Memperoleh kelompok belajar dan bermain yang sesuai, misalnya kelompok belajar disekolah atau klompok bermain yang seusia.
2.      Membantu memperoleh persahabatan yang sesuai, misalnya dengan melakukan pendekatan atau pengakraban antar teman sebaya.
3.      Membantu mendapatkan kelompok sosial untuk memecahkan masalah tertentu, misalnya dengan mengadakan bimbingan kelompok didalam kelas.
v  Bimbingan dalam mengatasi masalah-masalah pribadi
Bimbingan dimaksudkan untuk membantu siswa dalam mengatasi masalah-masalah pribadinya, yang dapat mengganggu kegiatan belajarnya. Siswa yang mempunyai masalah dan belum dapat diatasi/ dipecahkannya, akan cenderung mengganggu konsentrasinya dalam belajar, akibatnya prestasi belajar yang dicapai rendah. beberapa masalah pribadi yang memerlukan bantuan konseling yaitu masalah akibat konflik antara lain :
1.      Perkembangan intelektual dengan emosionalnya
2.      Bakat dengan aspirasi lingkungannya
3.      Kehendak siswa dengan orang tua atau lingkungannya
4.      Kepentingan siswa dengan orang tua atau lingkungannya
5.      Situasi sekolah  dengan situasi lingkungan
6.      Bakat pendidikan yang kurang bermutu dengan kelemahan/keengganan mengambil pilihan.
Masalah-masalah pribadi ini juga sering ditimbulkan oleh pergaulan remaja. Layanan bimbingan di sekolah sangat bermanfaat, terutama membantu :
1.      Menciptakan suasana hubungan sosial yang menyenangkan
2.      Menstimulasi siswa agar mereka  meningkatkan partisipasinya dalam kegiatan belajar mengajar
3.      Siswa agar dapat menciptakan atau mewujudkan pengalaman belajarnya itu penuh arti
4.      Meningkatkan motivasi belajar siswa
5.      Menciptakan dan menstimulasi  tumbuhnya minat belajar.
Dari berbagai layanan bimbingan diatas hal yang perlu diperhatikan adalah sebab  tejadinya masalah belajar yang dialami siswa disekolah antara lain:
a.      Kurangnya Motivasi Belajar
Motivasi merupakan unsur penting dalam kegiatan belajar dan pembelajaran, tanpa adanya motivasi yang tinggi siswa akan mengalami kesulitan belajar karena sikap masa bodohnya. Maka, guru pembimbing (BK) harus memberikan motivasi atau dorongan kepada siswa untuk belajar dengan baik dan efisien, menyajikan pelajaran dengan cara yang menyenangkan, serta merangsang motif belajar anak. Yang sebelumnya dilakukan pengumpulan data tentang diri siswa secara lengkap. Adapun hal-hal yang diberikan agar anak memiliki motif belajar antara lain:
1.      Pemberian informasi tentang arti belajar bagi anak dengan menjelaskan tentang manfaat ilmu pengetahuan.
2.      Pertemuan dengan orang tua, guru dan konselor yang membahas perlunya motivasi dan pengulangan kembali pelajaran (belajar dirumah).
3.      Menempatkan murid dalam kelompok belajar agar anak ikut aktif dan menyesuaikan diri dalam proses belajar sehingga ada peningkatan prestasi belajar
4.      Pemberian tugas dan tanggung jawab di kelas agar anak terdorong menyelesaikan tugasnya dengan baik dan tidak bermalas-malasan.
5.    Konseling, dengan cara mengarahkan anak secara individual, tentang cara-cara mengisi waktu luang, seperti rekreasi menyalurkan hobi, kegiatan ekstra kurikuler yang bermanfaat, membangkitkan gairah belajar, disiplin pribadi dalam belajar, dan menanamkan kepercayaan pada diri sendiri. Hal ini diperlukan kerjasama dengan anak, orang tua, guru, dan guru pembimbing.

b.      Kelambatan Dalam Perkembangan Mental (Slow Learner)
Kemampuannya lebih rendah bila dibandingkan dengan perkembangan rata-rata teman sebayanya., kecerdasan rendah (IQnya) dibawah rata-rata umum. Maka, untuk menanganinya terlebih dahulu diperlukan pemahaman latar belakang siswa lambat belajar. Kemudian usaha bimbingan yang dilakukan adalah sebagai berikut:
1.      Diperlukan kesabaran bagi guru/konselor, karena sifat dan tingkah laku anak selalu menunjukkan kelambatan
2.      Memberikan informasi cara-cara belajar yang baik, baik disekolah maupun dirumah.
3.      Menempatkan siswa pada kelompok-kelompok kegiatan yang sesuai.
4.      Mengadakan pertemuan dengan orang tua, untuk konsultasi, diskusi dan usaha untuk mencari cara-cara pemecahannya.
5.      Memberikan pengajaran perbaikan, yakni pelajaran ulangan secara khusus.
6.      Menyajikan pelajaran secara kongkrit kepada anak dengan menggunakan berbagai media
7.      Memberikan layanan konseling bila mengh kepada anak dengan menggunakan berbagai media
8.      Memberikan layanan konseling bila mengalami hambatan-hambatan emosional dan sebagainya.
9.      Banyak perhatan kepada siswa tersebut dan usaha-usaha membangkitkan motivasi belajarnya.

c.       Bimbingan Pada Siswa Cepat Belajar
Siswa yang memiliki IQ di atas 115, atau anak cerdas, diatas normal. Masalah belajar yang dihadapi siswa cepat belajar, Antara lain: kurang mendapat perhatian dan tidak adanya pengertian dari pendidik, adanya anggapan bahwa anak cepat belajar mampu menjaga dan mengembangkan diri tanpa bimbingan pendidik. Akibatnya:
ü  Anak akan lari dari kelompok, menyendiri, pendiam dan bersifat introfen, tindakan ini disebut withdrawl
ü  Mencari perhatian, dengan cara setelah menyelesaikan tugas dia mengganggu teman-temannya.
ü  Berpura-pura bodoh, kerjannya diperlambat, pasif dalam diskusi dsb.

Usaha-usaha bimbingan pada anak cepat belajar:
*      Usaha percepatan, artinya adanya program akselirasi (3 tahun menjadi 2 tahun)
*      Menyediakan sekolah khusus, untuk menampung anak-anak cerdas, sehingga dapat menyalurkan kemampuannya seluas-luasnya.
*      Bila terpaksa campur dengan anak normal perlu diberi kesempatan memperdalam dan memperkaya pengetahuannya dengan membaca, melakukan percobaan-percobaan.
*      Menyalurkan kemampuan siswa dalam kegiatan-kegiatan ilmiah, lomba karya ilmiah, lomba mengarang dsb.
*      Melibatkan siswa dalam aktivitas-aktivitas sosial, misalnya: kelompok diskusi, seminar, pramuka, kesenian dsb.
*      Untuk mengurangi rasa superior, agar pemberian tugas dari guru harus merata. Tugas untuk anak cerdas bersifat problem solving, tugas untuk anak normal adalah tugas-tugas biasa.

Landasan Bimbingan dan Konseling
Pemberian layanan bimbingan dan konseling pada hakekatnya selalu di didasarkan atas landasang-landasan utama dan prinsip-prinsip dasar. Hal ini berupa keyakinan-keyakinan yang pada akhirnya dapat mewarnai seluruh kegiatan bimbingan dan konseling. landasan-landasan itu adalah sebagai berikut:
1.         Bimbingan selalu memperhatikan perkembangan siswa sebagai individu yang mandiri dan mempunyai potensi untuk berkembang
2.         Bimbingan berkisar pada dunia subyektif masing-masing individu
3.         Kegiatan bimbingan dilaksanakan atas dasar kesepakatan antara bimbingan dengan yang dibimbing
4.         Bimbingan berdasarkan pengakuan akan martabat dan keluhuran individu yang dibimbing sebagai manusia yang mempunyai hak-hak asasi (human rights).
5.         Bimbingan adalah suatu kegiatan yang bersifat ilmiah yang mengintegrasikan bidang-bidang ilmu yang berkaitan dengan pemberian bantuan psikologis
6.         Pelayanan ditujukan kepada  semua siswa, tidak hanya untuk individu yang bermasalah saja.
7.         Bimbingan merupakan suatu proses, yaitu berlangsung secara terus menerus, berkesinambungan, berurutan dan mengikuti tahap-tahap perkembangan anak.

Prinsip-prinsip dasar dalam memberikan bimbingan harus berdasarkan asas-asas sbb:
Asas kerahasiaan, Asas keterbukaan, Asas kesukarelaan, Asas kegiatan, Asas kedinamisan, Asas keterpaduan, Asas kenormatifan, Asas Konseling, Asas alih tangan kasus, Asas tutwuri handayani.

Kesimpulan:
            Masalah belajar dapat teratasi dengan adanya peran BK di sekolah, dengan cara mengidentifikasi masalah, menyebutkan penyebab timbulnya masalah, dan berbagai bimbingan yang dilakukan guru BK seperti bimbingan belajar, bimbingan sosial dan bimbingan dalam mengatasi masalah-masalah pribadi. Selain itu, masalah belajar dapat teratasi karena adanya kerjasama dari pihak-pihak yang terkait, seperti siswa, orang tua, kepala sekolah, dan guru.


                                                                                    Madiun, 24 Januari 2011


Ika Yurihatin

1 komentar: